Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

Birth Ball Dapat Menurunkan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif

Desky Nurul Fariktahma, Wiwin Widayani, Neneng Widaningsih — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar belakang: Nyeri persalinan merupakan reaksi alami yang dirasakan saat proses melahirkan. Beberapa ibu khawatir tidak akan mampu melewati persalinan karena rasa sakit membuat frustrasi dan putus asa Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang membantu kemajuan persalinan dan dapat mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat nyeri kala 1 persalinan sebelum dengan sesudah penggunaan Birthball. Metode: Metode penulisan EBCR ini penelusuran bukti melalui data Pubmed based dan Google Scholar dengan tahun terbit 2018-2023, dan diperoleh 2 buah artikel untuk dilakukan telaah kritis. Hasil: Setelah dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan penggunaan Birthball nilai intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu mengalami penurunan. Kesimpulan: penggunaan Birthball efektif mengurangi intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif.

Peran Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Terhadap Pemahaman Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri 16 Konawe Selatan

Irmawati, Misdayanti; Wa Anasari — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting dalam kehidupan remaja, yang sering kali kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Kurangnya informasi yang tepat dapat menyebabkan remaja rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) hadir sebagai inisiatif untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja sekolah. Namun, efektivitas PIK-R dalam meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi di kalangan remaja masih perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran PIK-R dalam meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi di kalangan siswa SMA Negeri 16 Konawe Selatan. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Informan penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. terdiri dari 5 orang yaitu: 1 pembina PIK-R, 2 anggota PIK-R dan 2 siswa yang bukan anggota PIK-R. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi dan untuk keabsahan data dilakukan triangulasi sumber. Pengolahan data analisis menggunakan analisis isi dan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh Peran PIK-R SMA Negeri 16 Konawe Selatan terhadap pemahaman kesehatan reproduksi remaja belum begitu maksimal, siswa dan siswi SMA belum seluruhnya merasakan adanya PIK-R di sekolah mereka bahkan ada beberapa siswa yang belum mengetahui keberadaan PIK-R itu sendiri. Ada beberapa faktor penyebab diantaranya kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan oleh PIK-R SMA Negeri 16 Konawe Selatan kepada siswa, belum dibentuknya pengurus baru sehinga kurangnya keaktifan para pengurus PIK-R, pengurus PIK-R disibukan dengan kegiatan lain. Kesimpulan: Pemahaman siswa dan siswi SMA Negeri 16 Konawe Selatan terhadap kesehatan reproduksi remaja masih kurang. Terbukti dari beberapa hasil wawancara dengan siswa dan siswi SMA SMA Negeri 16 Konawe Selatan, mereka belum faham betul mengenai kesehatan reproduksi. Namun kebanyakan dari mereka mengungkapkan bahwa sangat penting pemahaman kesehatan reproduksi itu difahami oleh remaja

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rheumatoid Artritis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Anggaberi Kabupaten Konawe Tahun 2024

Syahrul Ali Sastra — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Rheumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi dan sering kali terjadi pada lansia. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup lansia dan menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan gaya hidup diduga berkontribusi terhadap kejadian rheumatoid artritis, namun faktor-faktor spesifik di wilayah kerja Puskesmas Anggaberi Kabupaten Konawe masih belum banyak diteliti. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rheumatoid artritis pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Anggaberi Kabupaten Konawe. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Juli sampai 20 Agustus tahun 2024. Populasi penelitian ini adalah semua lansia yang terdiagnosa rheumatoid artritis berdasarkan data rata-rata kunjungan per bulan di Puskesmas Anggaberi Kabupaten Konawe tahun 2024 yaitu sebanyak 40 orang, adapun jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan (p=0,014), obesitas (p=0,004), dengan kejadian rheumatoid artritis pada lansia. Faktor lain seperti genetik (p=0,262), kebiasaan merokok (p=0,092), dan kebiasaan minum kopi (p=0,211), tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: lingkungan dan obesitas merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rheumatoid artritis pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Anggaberi., sedangkan genetic, merok dan kebiasaan minum kopi tidak berhubungan signifikan. Program pencegahan dan edukasi mengenai gaya hidup sehat serta pemeriksaan rutin perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko penyakit ini di kalangan lansia.

10.69677 Hubungan Jenis Jajanan, Frekuensi Konsumsi, Jumlah Energi Dan Jumlah Protein Dengan Status Gizi Pada Anak SDN 1 Bonegunu Tahun 2022

Marnia, Ni Ketut Yuli Astuti, Wa Anasari, Fitrawati, Asmiati — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Makanan jajanan penyumbang energi dan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak, sehingga jajanan yang berkualitas baik akan mempengaruhi kualitas makanan anak. Selain itu, konsumsi jajanan dalam porsi yang besar akan menyumbangkan asupan energi yang tinggi dan dapat mengakibatkan kelebihan asupan energi sehingga memicu penambahan berat badan. Disisi lain, terdapat permasalahan keamanan pangan jajanan yang belum terjamin keamanan pangannya yangditandai dengan adanya bakteri, senyawa kimia berbahaya, serta virus yang menyebabkan diare sampai kanker. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitianyang akan digunakan adalah Cross-Sectional dengan sifat penelitian yaitu explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa/siswi kelas V dan IV yang sekolah di SDN 1 Bonegunu yang berjumlah 64 siswa dengan jumlah sampel 55 siswa diambil dengan teknik simpel random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan Fisher exact test sebagai pilihan alternatif bila data tidak layak uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden di SDN 1 Bonegunu memiliki status gizi kurang yaitu 76,4%. Hasil uji statistic jenis konsumsi makanan jajanan (p = 0,055<0,05), frekuensi konsumsi makanan jajanan (p = 0,001<0,05), jumlah energi darikonsumsi makanan jajanan (p = 0,042<0,05) dan jumlah protein darikonsumsi makanan jajanan (p = 0,003<0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara jumlah energy darikonsumsi makanan jajanan dan jumlah protein darikonsumsi makanan jajanan dengan status gizi anak sekolah dasar di SDN 1 Bonegunu tahun 2022. Kesimpulan: Diharapkan bagi siswa agar menjaga status gizi yang baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat. sedangkan Bagi pihak sekolah diharapkan agar dapat memberikan informasi tentang status gizi anak, menganjurkan siswa untuk membawa bekal dari rumah daripada membeli jajanan disekolah, menyediakan kantin dengan makanan yang sehat

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri dalam Mencegah Anemia

Desky Nurul Fariktahma, Wiwin Widayani, Kurniati Ulfa; Judiono — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja menyebabkan banyak perubahan termasuk ragam gaya hidup berbagai perubahan ini akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan zat besi yang akan berdampak terjadinya anemia, remaja putri memerlukan perhatian khusus dalam hal kesehatan, karena pada masa ini merupakan masa tumbuh kembang dan persiapan untuk menjadi seorang ibu. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri dalam mencegah anemia. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 di SMP Negeri 1 Ibun, dan besar sampel sebanyak 107 orang dengan teknik quota sampling. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Ibun. Dari Februari-April 2023. Data yang digunakan adalah data primer, instrumen yang digunakan adalah intrumen pengetahuan dan sikap, analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis chi-square.

Hasil: penelitian hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri dalam mencegah anemia memiliki p-value 0,0013 (p<0,05), Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang pencegahan anemia dengan sikap remaja putri dalam mencegah anemia di SMP Negeri 1 Ibun.

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI IGD RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE

Nurfadillah Abdullah — Thu, 06 Feb 2025 00:00:00 +0000

Kecemasan adalah pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan tergantung pada situasi dan kondisi lingkungannya. Kecemasan pada keluarga disebabkan adanya suatu penyakit pada anggota keluarga, hal ini dapat mempengaruhi pikiran sehingga keluarga tidak mampu mengembangkan peran dan fungsinya yang bersifat mendukung terhadap proses penyembuhan dan pemulihan anggota keluarganya. Tujuan: untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan keluarga pasien di IGD RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Metode Desain penelitian dengan metode penelitian kuantitatif dengan jenis rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga dekat yang terdiri dari orang tua, anak, suami/istri, dan saudara kandung yang anggota keluarganya sedang dirawat di IGD RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Sampel penelitian ini berjumlah 95 responden, teknik pengambilan sampel secara Accidental sampling dengan menggunakan lembar kuesioner HARS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 2 responden (2.1%) mengalami kecemasan berat, 4 responden (4.2%) mengalami kecemasan sedang, 57 responden (60.0%) mengalami kecemasan ringan, dan 32 responden (33.7%) yang tidak mengalami kecemasan. Simpulan: sebagian besar keluarga pasien mengalami kecemasan ringan sebanyak 57 responden.

10.69677 EVIDENCE BASED CASE REPORT (EBCR) : PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES ALOEVERA TERHADAP NYERI PAYUDARA PADA IBU NIFAS

Runi Rahayuni Lestari, Titi Legiati, Santi Sofianti — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

^{Latar Belakang: Dalam penurunan angka kesakitan serta kematian anak, sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama minimal enam bulan. Kegagalan dalam proses menyusui pada ibu yang sering terjadi disebabkan oleh pembengkakan payudara. Pembengkakan payudara akan menimbulkan rasa yang sakit pada ibu dikarenakan oleh terjadinya peningkatan aliran vena dan limfe akibat penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna. Kompres aloe vera dapat menurunkan nyeri pembengkakan dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memblokir biosintesis prostaglandin. Tujuan: Mengetahui pengaruh kompres aloevera gel terhadap penurunan nyeri pembengkakan payudara pada ibu nifas. Metode: Penelusuran e-database yang dilakukan dalam mencari literatur/jurnal penelitian yaitu menggunakan pubmed dan google scholar dengan menggunakan kata kunci dan boolean. Jenis penelitian literatur review dan eksperiment. Hasil: Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa terdapat pengaruh antara kompres aloevera gel terhadap nyeri pembengkakan payudara pada ibu nifas. Simpulan: Diharapkan untuk tenaga kesehatan agar menggunakan metode kompres aloevera dalam mengatasi nyeri pembengkakan payudara pada ibu nifas.}

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Menjelang Menarche Pada Siswi Kelas V di SD Negeri 3 Watopute Kabupaten Muna Tahun 2024

Ermawati, Ririn Safitri; Deni — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Menarche merupakan peristiwa penting dalam perkembangan fisik remaja perempuan, namun banyak siswi yang belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai proses ini. Penyuluhan kesehatan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif mengenai menarche, sehingga siswi dapat lebih siap menghadapi perubahan fisik yang terjadi. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Watopute Kabupaten Muna untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap siswi kelas V menjelang menarche. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Menjelang Menarche Pada Siswi Kelas V Di SD Negeri 3 Watopute Kabupaten Muna. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan non equivalent group pretest postest. Jumlah Populasi dan sampel yang diteliti 20 orang. Cara penarikan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil: Berdasarkan hasil uji T-Test di peroleh data pengetahuan dan sikap menjelang menarche pre- test pada kelompok kontrol dengan nilai signifikan pengetahuan 0,010 dan sikap 0,423 yang mana nilai ini lebih dari signifikan 0,05 dan nilai t-hitung pengetahuan 2,571 dan sikap 0,840 yang mana kurang dari t-tabel pada df=9 yaitu 1,833. Sedangkan pre-post test pada kelompok intervensi dengan nilai signifikan 0,000 dan 0,000 yang mana nilai ini kurang dari nilai signifikan 0,05 dan nilai t-hitung 10,614 dan 6,249 yang mana lebih dari t-tabel pada df=9 yaitu 1,833. Kesimpulan: ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap menjelang menarche pada siswi kelas V di sd negeri 3 Watopute kabupaten muna tahun 2024.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja BLUD UPTD Puskesmas Nambo Tahun 2024

Nurnaningsih, Aidil Shafwan, Darmin — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang mempengaruhi balita di berbagai negara, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nambo. Metode: Studi ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 150 balita berusia 0-5 tahun. Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Nambo Kota Kendari, pada tanggal 14 Juni sampai dengan 9 Juli tahun 2024. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung di BLUD UPTD Puskesmas Nambo, Kota Kendari periode Januari sampai dengan Desember tahun 2023 yang berjumlah 311 balita, dengan jumlah sampel sebanyak 76 balita. Pengukuran variabel penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil pengukuran data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan aplikasi spss versi 25.0 dan diuji menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai kemaknaan pada variabel pengetahuan p-value = 0,002, paparan asap rokok p-value = 0,000 dan ASI eksklusif p-value = 0,001, yang menunjukkan adanya faktor yang berhubungan. Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan, paparan asap rokok dan ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada Balita di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Nambo. Saran dari penelitian ini diharapkan pihak puskesmas, agar dapat memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada kedua orang tua balita terkait bahaya paparan asap rokok bagi anak dapat meningkatkan kejadian ISPA pada balita serta diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu agar dapat mengoptimalkan pemberian ASI eksklusif pada.

The Penerapan Teknik Effleurage Massage dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif : Evidence Based Case Report

Sofi Putri Febriyanti, Titi Legiati; Santi Sofianti — Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang : Nyeri selama proses persalinan berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar sampai lumbal punggung bahkan paha. Nyeri ini biasanya dirasakan oleh sebagian besar ibu bersalin mulai dari intensitas ringan sampai berat. Nyeri menyebabkan aktivitas uterus tidak terkoordinasi, persalinan lama, motilitas usus serta vesika urinaria, inersia uteri, fetal distress, infeksi bahkan syok kardiogenik. Untuk mengatasi hal tersebut, Bidan diharapkan dapat memberikan kenyamanan selama proses persalinan dan menangani ketidaknyamanan nyeri yang sering dirasakan ibu bersalin melalui intervensi non farmakologi berupa teknik effleurage massage. Pemijatan lembut pada area punggung dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan akibat sel-sel saraf kulit yang dipijat akan menghantarkan sinyal melalui salah satu pusat nyeri (sumsum tulang belakang) Tujuan : Laporan kasus berdasarkan bukti ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik effleurage massage dalam mengurangi nyeri persalinan. Metode : Metode yang digunakan adalah penelusuran bukti melalui database Cochrane, PubMed, sciencedirect, dan google scholar pada tahun 2019-2023. Hasil : Terdapat penurunan intensitas nyeri persalinan yang diukur menggunakan instrument Numeric Rating Scale (NRS) setelah dilakukan intervensi effleurage massage. Kesimpulan : Berdasarkan laporan kasus dapat disimpulkan bahwa Teknik effleurage massage efektif dala mengurangi nyeri persalinan.

Hubungan Pengetahuan Kader Tentang KPSP Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Dengan Pelaksanaan SDIDTK Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pasikolaga Kabupaten Muna Tahun 2024

SItti Alni Akmar, Ayu Anggraini — Sun, 09 Feb 2025 00:00:00 +0000

Latar Belakang: Keberhasilan kader dalam SDIDTK sangat bergantung pada pengetahuan mereka. Pengetahuan yang baik pada kader meningkatkan status kesehatan masyarakat dan mendukung pencapaian posyandu mandiri. Kader yang berpengetahuan baik dapat memperbaiki keterampilan, membantu petugas, dan memperkuat kerja sama. SDIDTK penting untuk deteksi dini penyimpangan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan mental emosional anak. Proses ini harus dilakukan secara rutin dua kali setahun di posyandu untuk balita dan di sekolah untuk anak prasekolah, bukan hanya untuk anak yang dicurigai bermasalah. Tujuan: untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara pengetahuan kader tentang KPSP SDIDTK dengan pelaksanaan SDIDTK di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pasikolaga. Metode: pendekatan analitik yang desainnya dengan cross sectional, sampel yang berjumlah 33 kader posyandu, dengan penarikan total sampel. SPSS digunakan untuk pengolahan data dan uji yang digunakan adalah uji chi-square dengan nilai kepercayaan kurang dari 0,05. Hasil: penelitian ini menunjukkan uji statistik didapatkan nilai p= 0,009 (α<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan kader tentang KPSP SDIDTK dengan pelaksanan SDIDTK di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pasikolaga. Hasil penelitian ini menunjukkan uji statistik didapatkan nilai p= 0,008 (α<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap kader tentang KPSP SDIDTK dengan pelaksanan SDIDTK di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pasikolaga. Kesimpulan: dari penelitian ini bahwa ada hubungan sikap kader tentang KPSP SDIDTK dengan pelaksanan SDIDTK di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pasikolaga